Assalamu'alaikum dan salam sejahtera..........Selamat datang ke blog Mekarharum, Mata Pelajaran Vokasional Landskap dan Nurseri, SMK Telok Kerang, Pontian, Johor..........Indahkan kawasan tempat kediaman kita dengan landskap yang cantik dan menarik

Thursday, November 29, 2012

TAMAN SARI, YOGYAKARTA

Kalau ke kota Yogyakarta ambillah kesempatan untuk melawat Taman Sari. Ia terletak berhampiran dengan Keraton Yogyakarta.  Dua ratus tahun dulu, Taman Sari yang bererti “taman yang indah” adalah sebuah tempat rekreasi dan kolam pemandian atau disebut juga pesanggerahan bagi Sultan Yogyakarta berserta seluruh kerabat istana.

Taman Sari ini dibangunkan oleh Sultan Hamengku Buwono 1 atau Pengeran Mangkubumi pada tahun 1683 (menurut tarikh tahun Jawa) atau tahun 1757 Masehi. Taman ini dbina setelah Perjanjian Giyanti 1755 ditandatangani dimana Sultan Hamengku Buwono 1 dapat menarik nafas lega setelah sekian lama terlibat dalam persengketaan dan peperangan dengan penjajah. Pembinaan taman ini dapat dipergunakan untuk menenteramkan hati, beristirehat, dan berekreasi. Meskipun demikian, Taman Sari ini juga dipersiapkan sebagai benteng atau kubu untuk menghadapi situasi bahaya. Di samping itu, bangunan ini juga digunakan untuk tempat beribadah. Oleh kerana itu Taman Sari ini juga dilengkapi dengan masjid, tepatnya di bangunan Sumur Gumuling.

Untuk menghormati jasa isteri-isteri Sultan kerana telah membantu selama masa peperangan, baginda memerintahkan Demang Tegis seorang arkitek berbangsa Portugis dan Bupati Madiun sebagai mandor untuk membangun sebuah istana di umbul yang terletak 500 meter di selatan keraton. Istana yang dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian dari bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan di sekitarnya itu sekarang dikenal dengan nama Taman Sari.

Kompleks Taman Sari yang berekabentuk perpaduan antara gaya senibina Hindu, Budha, Islam, Eropa, dan Cina itu selesai dibangun pada tahun 1765 Masehi. Untuk memberi makna pada setiap bangunan, Sri Sultan Hamengku Buwono I waktu itu memberi nama masing-masing bangunan yakni Keraton Pulo Kenanga, Masjid Taman Sari dan Pulo Penambung yang terapung di atas air, kolam pemandian dan gedung tempat tidur Sri Sultan dan Permaisuri.

Daya tarik utama kompleks Taman Sari ini terletak pada Umbul Pasiraman yang disebut juga Umbul Binangun. Umbul Pasiraman merupakan kolam pemandian bagi Sultan, para isteri, serta para puteri-puteri. Ia terletak di sebelah selatan masjid membujur dari utara ke selatan terdiri dari kolam pemandian yang disebut Umbul Kawitan, Umbul Pamuncar, dan Umbul Panguras. Umbul Panguras adalah kolam pemandian khusus bagi Sri Sultan, sedangkan Umbul Pamuncar adalah kolam pemandian yang disediakan bagi permaisuri, dan Umbul Kawitan untuk putera dan puteri Raja.

Satu bangunan yang memperlihatkan perpaduan senibina Portugis dan Jawa adalah Sumur Gumuling. Bentuknya menyerupai gedung teater melingkar dan tepat di tengah bangunan, terdapat telaga buatan (Segaran) terdapat puing bangunan besar dan luas. Di salah satu sisinya terdapat tangga setapak yang gelap menjuju lorong bawah tanah Taman Sari yaitu Sumur Gumuling. Di ujung lorong terus menuju atrium (bilik) bundar yang terbuka di bahagian atasnya. Di tengah dasar atrium ada kolam kecil seperti sumur. Ruang kecil di sisi barat dari kedua galeri ini digunakan sebagai masjid.

Kepada yang tidak berkesempatan ke sana, di sini kami sisipkan foto-foto Taman Sari ini. Semoga ia dapat memberi gambaran yang lebih tepat mengenai taman ini, iaitu gambaran sebenar idea, kehendak dan kehebatan Sultan Hamengku Buwono 1 atau Pengeran Mangkubumi membina Taman Sari yang dikatakan "taman yang indah" di Yogyakarta pada zaman purba dulu.


Kawasan selepas melewati pintu utama.

Suasana sebuah taman.

Dari atas pintu gerbang, Sultan melihat puteri-puterinya
menari di halaman ini.

Pasu yang unik dan polos.

Ukiran pada bumbung batu.

Dari atas menara ini Sultan mencampakkan bunga kepada
isteri-isteri di kolam.
 
Kolam mandi untuk puteri.
  
Air kolam yang jernih.
  
Kolam mandi Sultan dan isteri yang berjaya menyambut bunga.

Kolam peribadi Sultan dan isteri.

Kolam mandi isteri-isteri Sultan di lihat dari menara.

Dahulu ini adalah pintu utama masuk ke taman.

Pintu dari kolam pemandian.
 
Pintu masuk ke masjid bawah tanah.
 
Sumur Gumuling.

No comments:

Post a Comment